Halaman

Tampilkan postingan dengan label opini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label opini. Tampilkan semua postingan

12.16.2011

Pembantaian Mesuji, Kasus Yang (sangat) Mungkin Terjadi di Indonesia

Perhatian!
Beberapa gambar di bawah menunjukkan kesadisan. Jika ANDA di bawah 18th atau tidak senang dengan materi SADIS, harap pindah ke bacaan lainnya.

"Uih, coba liat TV One!"
Tiba-tiba teman di sebelahku berteriak sambil bergegas mengganti saluran TiPi ke lokasi yang diharapkan. Tumben dokter gigi temanku ini ingin lekas-lekas melihat TiPi. Selama kukenal, masalah acara TiPi bukan masalah yang perlu tergesa-gesa baginya.

Rupanya ada posting BBM (Black Berry Massager) yang masuk ke hapenya yang berisikan kasus pembunuhan menyangkut masyarakat Bali perantauan. Baru kita dengarkan sebentar inti berita yang sedang berlangsung, kami langsung terkejut. Tiga puluh orang warga di Lampung (yang di dalamnya termasuk warga transmigran Bali) dibantai. Ini pembunuhan masal (lagi) di era reformasi Indonesia. Di antara orang-orang terbantai itu, ada nama-nama Bali yang semakin membuat kami miris.

:salah satu foto yang menjadi bukti pelaporan warga Mesuji

12.10.2011

PNS : Muda Kaya Raya, Tua Korupsi Aja


Warning! : Jika nada tulisan kali ini bersifat tendensius, silakan menghentikan niat kamu untuk membaca. Jika penasaran, silakan lanjutkan.

Kembali terkenang saat sedang ngobrol santai bersama teman-teman. Sedikit bercanda aku berkata : aku tidak akan masuk PNS sebelum suap menyuap penerimaan PNS dihapuskan. Temanku berkata : Tidak mungkin itu, dok. Sampe kapanpun tidak akan pernah hilang "tradisi" suap menyuap itu. Apalagi di daerah kita ini.
Masih dengan pendirianku, tapi lebih melunak : pasti bisa hilang kok suap menyuap tu. Setiap pergantian generasi pasti akan semakin baik. Ya semoga saja, setidaknya dari unsur KKN itu, Korupsinya mulai dikurangi.

11.08.2011

Bali Bertahan Untuk Siapa?

Tema ngobrol santai di stasiun Dewata TV beberapa waktu lalu mungkin bagi kebanyakan orang sangat biasa. Isi obrolannya mengenai "masyarakat Bali harus menjaga kelestarian alam dan budayanya supaya Turis-turis mancanegara tetap langgeng datang ke Bali". Tema obralan seperti ini tentu sering didengarkan. Pertimbangan dari sisi bisnisnya begini : Turis-Turis itu datang ke Bali sebagian besar untuk menikmati panorama alam dan tradisi yang sedang berlangsung di Bali. Mempertahankan alam dan tradisi berarti mempertahankan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali. Korelasi yang sederhana.


Jargon mempertahankan kelestarian alam dan tradisi sebenarnya tidak sekedar masalah banyaknya wisatawan yang akan berkunjung ke Bali. Karena situasi yang sedang beruntung saja, Bali menjadi salah satu Pulau destinasi mancanegara, dan uang menjadi faktor penting dalam setiap lika-liku kehidupan di Bali (bukan berarti uang tidak penting pada masyarakat di Pulau-pulau lainnya). Kelestarian alam dan budaya sebaiknya juga dipandang sebagai kelestarian terhadap identitas sebagai orang Bali. Yang namanya orang Bali itu semestinya orang yang turut menjaga kelanggengan alamnya (baik itu Pura sebagai icon Bali, sungai, tanah, laut, dan semuamuamuanya) serta tradisinya yang kaya. Tidak serta merta orang yang tinggal dan lahir di Bali bisa menyandang gelar orang Bali. Siapa tahu hanya sekedar numpang hidup dan bernafas di Bali saja.

10.03.2011

Pantatmu Mencerahkan Hatiku

Beberapa waktu yang lalu, sebuah pantat menghalangiku di antara kemacetan saat perjalanan di Nusa Dua. Kucoba untuk menghindar, tetapi tetap saja pantat itu ada di depanku. Menghadang pandanganku seakan berkata : pandanganmu hanya untuk melihatku. Begitu lebarnya, sampai-sampai dengan mudah dapat kulihat tulisan yang tertulis melintang di pantat itu :
nikmati, hidup cuma sekali.

9.30.2011

Public Corner


Orang Bali Belum Siap Tinggal di Bali


Kemarin, beberapa perawat bertanya : "Dok, rencana kerja di mana?"
Wah, rasanya kuncup-kuncup bunga dalam hatiku mekar saat ditanya dengan menggunakan titel D-O-K (dengan huruf K di belakangnya, bukan G, ok).

"Rencananya ingin ke luar Bali, mungkin ke daerah timur."
Yah, namanya juga rencana. Bisa saja berubah di tengah jalan, to.

"Wah, kok jauh dok. Kenapa tidak di Bali saja?"
"Di Bali sudah penuh dokter soalnya, ya dok?", kata perawat satunya.

Kujawab saja dengan sedikit "guyon" " Bener tu, di Bali sudah banyak dokternya. Lagian, supaya Bali tidak penuh, biar pendatang yang masuk ke Bali, aku pergi keluar Bali. Kan seimbang itu antara pemasukan dan pengeluaran. Tapi, nanti pas aku kembali ke Bali, semua penduduknya malah jadi pendatang ya, ahahaha..."

9.28.2011

Hati yang Gembira, Hati yang Berduka

Sebanyak 199 orang bergembira hatinya hari ini (27/9) karena telah melewatkan yudisium dengan sukses. Kesuksesan pertama adalah bahwa Yudisium akhirnya benar-benar telah terlaksana, setelah melewati penjadwalan yang alot dan sedikit menyulut emosi para penantinya. Kedua, bahwa hampir seluruh anggota angkatan 2005 dapat ikut serta dalam Yudisium kali ini. Dan ketiga, bahwa gelar dokter sudah bisa disematkan di awal nama masing-masing, meskipun gelar itu belum "berfungsi" dengan optimal karena masih ada beberapa acara lagi untuk menguatkan gelar itu.

9.24.2011

Rawagede...Riwayatmu Kini

Interesting! Kasus ini terlalu menarik untuk sekedar dilewatkan. Setelah aku membaca ulasan para masyarakat Rawagede (khususnya para janda korban perang) untuk mengajukan tuntutan kepada Pemerintah Belanda dalam kasus pembantaian masyarakat Rawagede (DI JAMAN PERANG) beberapa hal meloncat-loncat dalam pikiranku. Tentang bagaimana kasus yang sudah lama seperti ini bisa kembali muncul, dendam yang lama sekali tidak dapat terkuburkan oleh waktu, dan juga masih ada orang Indonesia maupun beberapa penduduk Belanda yang begitu getolnya membela kebenaran (yang saat ini berusaha ditunjukkan bagi masyarakat Indonesia). Bukankah sejarah tidak dapat diulang kembali, dah hanya dapat dicecap sarinya sebagai pembelajaran hidup? Setidaknya dalam kasus ini sejarah juga berarti kaca yang harus dibersihkan untuk dapat melihat masa depan yang lebih cerah.

9.19.2011

Inikah Wajah Busuk Masyarakat Dewata ?

Pemandangan Pagi di Desa Pengotan
Tampaknya sudah 2 x dalam 3 bulan terakhir nama Bali terkenal di kancah nasional dengan aksi anarki yang melibatkan tewasnya nyawa manusia. Mulai kelihatan-lah wajah Bali yang "arogan" dan penuh dengan kebencian. Barangkali ini merupakan bentuk dari prinsip rwa bineda. Di mana ada yang baik, ada pula yang jahat. Ada keharmonisan, dibalik itu ada juga perpecahan. Perpecahan yang sebenarnya sangat amat bisa diatasi dengan "kepala dingin" sambil minum kopi luwak, dan sekedar bersendau gurau. Rupanya, penyelesaian masalah dengan cara seperti itu sudah mulai luput di beberapa mata masyarakat bali sekarang ini.

Jadwal Tai Kucing! (Omongan Kosong 2)

 Conversation with my self

" Tai kucing! Fakultas macam apa ini? Jadwal kegiatan tidak jelas seperti ini. Apa acaranya memang penting??"
" Tenangkan perasaanmu. Apa pantas mengatakan perkataan seperti itu kepada alma matermu."
" Aku cuman mengutarakan perasaanku saja. "Ibu" yang tidak jelas mengayomi anaknya pantas disindir, kan. Sudah berapa lama menjadi "Ibu"? Bukan baru kemarin,kan? Kampret!"
" Sudah kamu tanyakan ke bagian yang mengurus kegiatan?"
" Aku berhenti tepat di depan pintu kantornya. Sebuah kertas berisikan pengumuman membuat aku tidak bisa masuk. Seperti jimat. 'kaos oblong dilarang masuk'."
" Dan kamu kalah dengan tulisan seperti itu? Tai kucing kamu!"
" Ah! Kalau alma maternya tai kucing, kan anaknya juga tai kucing! Bukan salahku bermental tai kucing juga. Mereka sendiri yang merencanakan membentuk tai-tai kucing dengan sistem yang tai kucing juga."
" Hus! Perkataanmu harus dijaga! Bukan berarti kesalahan yang cuman satu ini dapat merusak seluruh kenangan di tempatmu, kan. Mereka punya campur tangan yang baik juga bukan. Jangan karena kamu mau meninggalkan fakultas nada perkataanmu meninggi. Itu sombong namanya."
" Sesombongnya aku, tetap tidak dapat membuat permakluman bagi mereka. Rasanya hati ini dongkol... Ah, malas lagi rasanya mengikuti jadwal yang tak ada ujung pangkalnya ini. Koordinasi yang ambrul adul juga! Apa perlu kita buat anarki seperti di Klungkung supaya mereka melihat permasalahannya?"
" Kampret! Ngobrol aja dulu daripada buat anarki. Cara yang paling simpel saja belum dilakukan, tidak perlu yang ekstrim. Toh juga tindakan anarki macam apa yang mau dilakukan? Sok sok an aja kamu."
" Ya.. coba kita tanya dulu."
" Bagus. Sesama tai kucing biasanya bisa saling nyambung kan obrolannya."



Sometimes, anarki is the way to clean (any) corrupt thing(s)
yN

9.17.2011

Omongan Kosong





Conversation for my self

..........

"Hei,dik, kenapa kamu pulang mendahului yang lain ??"
"Maaf pak, saya tidak mau membuang waktu saya di sini. Bukankah sudah waktunya untuk pulang kerja sesuai kontrak? Toh juga saya lembur selama 4 jam tidak mendapatkan tambahan dana."
"Yah, memang begitu aturannya."
"Berarti saya tidak sesuai dengan aturan itu,pak. Maaf, saya mungkin tidak cocok untuk bekerja selarut ini tanpa penghargaan yang layak."
"Bersabarlah. Lama kelamaan kamu akan terbiasa dengan pekerjaan ini. Nanti, semua akan terbiasa dan tanpa disadari akan terselesaikan juga tugas-tugas. Ya kan."
"Iya, pak. Tapi, saat itu saya juga akan terbiasa kehilangan hidup saya."
"Hidup bagaimana? bukankah bekerja juga bagian dari hidup? Saya menikmati pekerjaan saya seperti bagian dalam hidup saya."
"Iya. Setidaknya bagi saya sendiri bekerja hanya satu bagian supaya saya dapat menjalani hidup saya. Bukan sebaliknya, saya hidup untuk pekerjaan saya. So, saya pikir pikiran saya sudah mulai terbalik setelah bekerja di sini. Saya ingin kembali ke jalur di mana saya menikmati hidup saya. "
"Ah, kalau kamu keluar dari pekerjaan ini, bagaimana kamu bisa menjalani hidup? Kan tidak mungkin juga."
"Berhubung saya percaya pada Tuhan, saatnya nanti, kehidupan yang membawa saya pada pekerjaan yang sesuai dengan kehidupan itu sendiri."
"Pikirkalah dulu sebelum menyesal nanti. Masih ada waktu untuk menenangkan diri."
"Barangkali saya akan menyesal sebelum saya menyadarinya. Atau mungkin juga tidak.
Terima kasih atas sapaannya, Pak. Selamat menjalani hidup Anda, dan saya menjalani milik saya."

.................

So, don't forget the reason you work....
~yN

Sumber gambar :
http://www.wolfescape.com/Humour/NonMedThumbs/BeforeWorkAfterWork.gif

9.15.2011

Orang Bali (Juga) Korupsi


Tidak ada satu ras pun yang memiliki imunitas terhadap korupsi. Tidak terkecuali orang yang tinggal di Pulau Dewata ini. Barangkali pulaunya memang memancarkan kilau dewata, tetapi tidak bagi beberapa orang yang kini menginjakkan kaki di atasnya.

Seandainya dikorek sedikit demi sedikit seperti mengorek selokan bau busuk, akan mulai bermunculan kejadian-kejadian (yang bisa berarti fakta) yang menunjukkan korupsi sudah menjamur dalam kehidupan masyarakat Bali sekarang ini. Mulai dari kasus korupsi yang menyangkut "rahasia umum", sampai yang terang-terangan menyangkut nama salah satu orang bali. Sebut saja kasus yang sudah bergulir di tubuh Kemenakertrans yang menyeret tersangka Nyoman Suisanaya yang hangat diberitakan di bulan Agustus.

9.10.2011

Catalina Robayo and Her Forgotten Underwear (?)


Entah apakah turnamen Miss Universe begitu "panas" sampai-sampai salah satu kontestan Catalina Robayo tidak menggunakan celana dalam-nya saat berkumpul di salah satu acara.  Baru sekilas aku melihat sebuah potongan berita di salah satu jejaring sosial mengenai berita ini, langsung saja aku mencoba mencari beritanya (lebih tepatnya photonya,ehehe) untuk menemukan kepastian. Beberapa kata kunci membuat semangat berkobar-kobar untuk mencari : pertama "miss universe", kedua "celana dalam", dan ketiga relasi dari keduanya itu "tidak menggunakan". Ohohoho.. antena radar ingin tahuku langsung menyembul keluar untuk segera mencarinya...

8.28.2011

Hingga Pacaran (pun) Harus Sehat


Perhatian! Tulisan ini hanya untuk mereka yang sudah pacaran, atau yang berencana untuk pacaran. Jika tidak termasuk dalam dua kategori itu, silakan baca artikel lain.

Kok sombong sekali??
Pemulung aja sudah banyak dilarang masuk ke perumahan. Ya, biar kelihatan "horor" sedikit tulisannya, ohoho.

Beberapa waktu yang lalu (25/8), tim penyuluhan yang terdiri dari dua gadis menawan dan satu emak-emak (uhuk..uhuk...) memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi. Pembicaraannya ngubek-ngubek masalah penyakit menular seksual seperti sifilis, gonorhea, dan HIV. Khusus untuk para cewek juga ditambahkan pengetahuan kanker serviks. Tambahan sebagai wawasan umum, juga diberikan materi tentang pacaran yang sehat.

8.24.2011

Separation Among Unity (Antara Mobil & PGC)


Pernah suatu kali formator SMAku berkata : hidup bersama itu diibaratkan menaiki mobil di jalan raya. Setiap orang memiliki tujuannya, berjalan dengan kecepatannya sendiri. Di jalan, kadang kala kita akan macet, saling bergesekan, bahkan kadang bertubrukan.

Kembali aku mengingat perumpamaan yang diceritakan oleh formatorku setelah rangkaian kejadian yang terjadi selama PGC 69 ku ini. Saat satu mobil dan lainnya memiliki tujuan yang berbeda dengan arah yang berbeda, sangat mudah sekali terjadi kemacetan. Di sana sini muncul gesekan-gesekan kecil, yang akhirnya menjadi lecet sana sini. Permasalahan kecil yang menggelinding menjadi permasalahan besar. Permasalahan besar yang mungkin saja nantinya menutup mata kita tentang arti sebuah "kolega", atau persaudaraan dalam profesi, sehingga kata itu hanya sekedar kata tambahan setelah mendapatkan gelar nantinya.

8.17.2011

Jangan Percaya Kita Sudah Merdeka

: Upacara tidak selamanya harus"tegang" kan bro...

Berapa usia kemerdekaan Indonesia ?

Menurut ilmu hitung dan kepercayaan beberapa orang, usianya mencapai 66 tahun sejak tahun 1945. Sebanding dengan gambaran fisik kakek yang mengeluh sakit rematik, punggung nyeri, dan pegal-pegal. Dinilai dari tujuan kemerdekaan yang tertulis dalam pembukaan Undang Undang Dasar 45, maka usianya tidak lebih dari 12 an tahun, mungkin 14 th. Masa-masa akil balik. Pada saat aku berusia 12 tahunan, orang (yang merasa tua) bilang itu baru seumuran jagung. Baru aku tahu kalau jagung itu perlu menunggu 12 tahun untuk di panen. Hebatnya di negara ini, meski rasanya baru seumuran jagung, penyakit yang muncul seperti (sungguh-sungguh) 66 tahun.

8.14.2011

FPI, Produk Gagal Demokrasi Indonesia



Bisa dikatakan demokrasi Indonesia mengalami babak baru menuju demokrasi yang lebih "bebas" sejak keruntuhan kekuasaan Soeharto, yaitu tahun 1998. Terhitung hingga kini, telah berlangsung 13 tahun-an demokrasi bergulir. Pemerintah sebagai pengarah demokrasi bangsa masih mencari bentuk pasti dari demokrasi Pancasila di Indonesia. Sementara pemerintah mencari, rakyat tidak sekedar menunggu tetapi turut pula mencari bentuk dari demokrasi yang mereka percayai. Menunggu sepertinya bukanlah budaya yang "menyenangkan" bagi bangsa ini, apalagi menunggu untuk waktu yang tidak pasti. Di mulailah era penerapan demokrasi "personal", di mana rakyat bertindak sesuai demokrasi yang mereka percayai.

7.28.2011

Kodak C 190, Riwayatmu Kini

Sekarat!
Itu kata yang tepat menggambarkan keadaan kameraku saat ini yang kembali mengalami kerusakan. Baru saja 5 bulan yang lalu mengalami perbaikan, sudah kembali "turun mesin". Berarti selama 1 tahun aku dan Kodak sudah 1 kali perawatan plus 1 kali saat ini, dengan keluhan yang sama pula! Setiap kali hendak turn on, respon untuk on lama. Bahkan perlu "sedikit" manipulasi dengan membuka lagi baterainya dan memasang lagi pada tempatnya. Pengalamanku membuktikan, cara ini berhasil. Sayangnya, respon yang seperti ini mengganggu sekali jika aku sedang butuh pengambilan photo yang segera. Momen itu kadang datang dalam seketika. Kesigapan kamera sangat dibutuhkan. Kodak C 190 tidak mampu memberikannya. Ada apa denganmu, kawan?? Kenapa cepat sekali sakitnya....

7.18.2011

pink guideline 2011, behind the scene



Setelah menjalani pendidikan dokter muda selama 2 tahun aku berpikir : sudahkan aku menjalani masa pendidikan ini dengan benar? Kenapa masih saja muncul kecemasan yang sama seperti para pendahuluku di setiap akhir pendidikan yang panjang ini, yaitu masih kurang mantap untuk menjadi seorang dokter? Perasaan ini seperti melayang-layang, jauh melebihi perasaan saat pertama kali masuk ke SMP, atau masuk SMA dan Kuliah. Kini rasanya seprti aku berada di ujung rel kereta, sendirian, dan termenung. Kemudian muncul suatu perjalanan panjang lain yang harus kujelajahi lagi, namun aku ragu untuk meninggalkan tempat yang lama ini. Siapkah aku?

Perasaan ini mungkin akan bergulir juga bagi yunior berikutnya. Namun, aku berharap mereka lebih siap menjadi seorang pribadi dokter yang tangguh. Semoga saja. Siapa yang dapat menduga masa depan, hanya garis tangan yang tertempa pengalaman yang mampu menciptakannya. Untuk itulah aku ingin berbagi pengalamanku selama pendidikan kedokteran muda ini khususnya bagi para yuniorku. Entah mereka setuju ataupun tidak, aku akan tetap berbagi. Dengan berbagi, rasanya seperti menuntaskan pengalaman belajar ini dengan hal yang baik. Sekali lagi, semoga saja.

7.06.2011

Study, What For ??


Sebenarnya, untuk apa belajar? Atas dorongan siapakah/apakah seseorang belajar?
Untuk jawaban atas judul dari tema tulisan kali ini, setiap dari Anda bisa menjawabnya sesuai dengan kebutuhan dan tujuan masing-masing. Setelah beberapa tahun belajar mengikuti pendidikan formal, dan pendidikan tidak formal dari berbagai formator, perkenankan Aku berbagi pendapat mengenai pertanyaan ini.