Halaman

9.19.2011

Jadwal Tai Kucing! (Omongan Kosong 2)

 Conversation with my self

" Tai kucing! Fakultas macam apa ini? Jadwal kegiatan tidak jelas seperti ini. Apa acaranya memang penting??"
" Tenangkan perasaanmu. Apa pantas mengatakan perkataan seperti itu kepada alma matermu."
" Aku cuman mengutarakan perasaanku saja. "Ibu" yang tidak jelas mengayomi anaknya pantas disindir, kan. Sudah berapa lama menjadi "Ibu"? Bukan baru kemarin,kan? Kampret!"
" Sudah kamu tanyakan ke bagian yang mengurus kegiatan?"
" Aku berhenti tepat di depan pintu kantornya. Sebuah kertas berisikan pengumuman membuat aku tidak bisa masuk. Seperti jimat. 'kaos oblong dilarang masuk'."
" Dan kamu kalah dengan tulisan seperti itu? Tai kucing kamu!"
" Ah! Kalau alma maternya tai kucing, kan anaknya juga tai kucing! Bukan salahku bermental tai kucing juga. Mereka sendiri yang merencanakan membentuk tai-tai kucing dengan sistem yang tai kucing juga."
" Hus! Perkataanmu harus dijaga! Bukan berarti kesalahan yang cuman satu ini dapat merusak seluruh kenangan di tempatmu, kan. Mereka punya campur tangan yang baik juga bukan. Jangan karena kamu mau meninggalkan fakultas nada perkataanmu meninggi. Itu sombong namanya."
" Sesombongnya aku, tetap tidak dapat membuat permakluman bagi mereka. Rasanya hati ini dongkol... Ah, malas lagi rasanya mengikuti jadwal yang tak ada ujung pangkalnya ini. Koordinasi yang ambrul adul juga! Apa perlu kita buat anarki seperti di Klungkung supaya mereka melihat permasalahannya?"
" Kampret! Ngobrol aja dulu daripada buat anarki. Cara yang paling simpel saja belum dilakukan, tidak perlu yang ekstrim. Toh juga tindakan anarki macam apa yang mau dilakukan? Sok sok an aja kamu."
" Ya.. coba kita tanya dulu."
" Bagus. Sesama tai kucing biasanya bisa saling nyambung kan obrolannya."



Sometimes, anarki is the way to clean (any) corrupt thing(s)
yN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HAPPY COMMENT...