Halaman

Tampilkan postingan dengan label weekend. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label weekend. Tampilkan semua postingan

3.03.2012

WeekEnd at "Bali by Quad"

Siapa bilang weekend itu harus hari sabtu dan minggu. Jumat ini pun bisa dijadikan hari untuk ber-WeekEnd ria. Bersama Tim jalan-jalan, kami coba mencicipi sensasi adrenalin ATV di daerah Tabanan.
Ya! Di daerah yang dikenal sebagai “Lumbung Padi Bali” rupanya terdapat lokasi yang strategis untuk melakukan ATV. Lokasinya tidak berada di kota, malahan berkesan terpencil. Berada di arah jalan menuju Jatiluwih. Kami menuju Bali by Quad.

Jalan menuju tempatnya saja sudah berkesan. Ini bukan pertama kali aku menuju arah Jatiluwih, tempat ini sungguh memanjakan mata setiap kali melewatinya. Lihat saja di kanan kiri terhampar sawah hijau “royo-royo”. Di ujung utara menjulang tinggi gunung yang melatari langit biru. Mantap!

Jika berjalan dari denpasar dengan kecepatan kendaraan 60 km/jam, maka akan tiba di lokasi dalam waktu 45 menit. Ingin menggunakan kendaraan motor ataupun mobil bisa-bisa saja, meskipun pada saat akan mendekati lokasi Bali by Quad, jalan sedikit menyempit. Jika dua mobil berpapasan perlu berhati-hati.

Setiba di lokasi, kami sudah disambut oleh para Tim ATV. Kami diajak menuju area restoran. Di sana kami berbincang-bincang sejenak, beristirahat, sambil mengisi formulir asuransi keselamatan jiwa. Tentu saja untuk aktivitas extrem seperti ini asuransi keselamatan jiwa sangat diperlukan. Setelah istirahat dirasa cukup, kami diantar oleh Pak Wayan untuk mempersiapkan diri dengan pengaman kepala dan sepatu boat. Penampilan sudah seperti petualang neh...(ato malahan seperti petani ya??).

Pengenalan singkat tentang penggunaan ATV dimulai. Aku memilih menggunakan kendaraan yang berbonceng. Maklum, sepasang kekasih yang tidak mau dipisahkan neh, ehehe. Ini kendaraan yang tidak biasa. Untuk menge-gas kendaraan saja harus mengatur menggunakan jempol kanan, bukan seperti kendaraan motor. Rem ada di kaki kanan. Masuk “gigi” sungguh berbeda. Gigi 1-2-3-4 harus didorong ke atas dengan menggunakan telapak atas kaki. Belum lagi mengatur arah kendaraan yang susah dan berat, tidak ada power steering.

Ah! Itu hanya kesusahan di awalnya saja. Setelah beberapa lama semuanya bisa dapat “lebih” teratasi. Cek bagaimana foto-foto kami melewati segala rintangannya. Oh iya, tidak usah repot membawa kamera karena sudah ada tim foto profesional yang akan mengabadikan momen-momen kita:



:Bali by Quad

:Salah satu Tim pengawas ATV. Sepertinya sama lebarnya dengan ATV, ya??


: Nah, ini dia Tim Penjelajah ATV. Tim Kurus dan Gemuk (Ehe)

: Instruksi singkat oleh Pak Wayan

: Tim ATV siap berangkat!



: Keluar dari "kandang"


: Berlatih di jalan "mulus" terlebih dahulu



: Dimulainya sebuah rintangan. Tahan nafas, atur gemeretak gigi, dan GO!


















: Rintangan air pun kami jambangi!!

: Menikmati sedapnya air hangat






Seusai perjalanan yang membangkitkan adrenalin ini....dua hal yang sangat didambakan : istirahat dan makaaaaann.... Rupanya Bali by Quad menyadari pentingnya 2 hal tersebut! Luar biasa, kami langsung digiring menuju restoran. Menu makan sudah tersedia. Ini baru jooosss! Makanan ini pun disajikan sesuai dengan "adat" barat. Diawali dengan makanan pembuka, lalu menuju makanan inti. Baru makanan pembuka dengan lumpia saja sudah kenyang rasanya. Menuju makanan inti...waaah, harus membuka membuka perut cadangan neh. Gak tega rasanya menyisakan makanan enak ini.... Pelan tapi pasti, makanan yang disajikan kandas juga, ehehe.

Kami sepakat, perjalanan kali ini sungguh menyenangkan. Dua jempol untuk Bali by Quad. Jika ada kesempatan, kami akan datang kembali menikmati rintangan yang (katanya) akan semakin extreem!
Plus : Terima kasih atas foto-foto yang keren dan tepat sasarannya, ya!

Untuk kontak lebih lanjut, dapat di klik di http://www.balibyquad.com

11.22.2011

Pendakian Puncak Mangu

Menikmati jajaran perbukitan di daerah Bedugul seperti memandangi selimut hijau yang sesekali dihiasi kabut-kabut tipis pada puncak-puncaknya. Meskipun beberapa celah telah dibangun villa dan hotel, selimut hijau itu masih memberikan kesan menarik. Udaranya yang sejuk semakin menarik banyak wisatawan untuk berkunjung ke tempat ini.

Salah satu dari puncak-puncak bukit ini menyimpan lokasi yang menarik. Sebuah pura. Pura Puncak Mangu, pura yang berada di ujung bukit yang mengelilingi sisi danau Buyan. Membayangkan sebuah pura dibangun di puncak bukit mengusik decak kagum dan rasa tanya yang besar. Bagaimana sebuah pura mampu dibangun di puncak yang lokasinya 2 km dari dasar bukit? Barangkali jawabannya kembali terselubung pada legenda rakyat dan kearifan lokal daerah ini.

10.24.2011

Weekend at Pantai Seseng, Canggu

Monday Update

Hai !
Perjalanan akhir pekan kali ini menuju deretan pantai Canggu. Salah satu pantai yang berada di daerah Canggu ini adalah pantai Seseng. Ini kali pertama kami menuju Pantai yang katanya cukup bagus. Lokasi pantai ini berjarak kurang lebih 5 km dari daerah Sempidi (daerah tempat tinggalku) menuju arah barat. Tampaknya akan lebih mudah mencari pantai ini jika melewati jalan Canggu-Tanah Lot. Untuk mencapai pantai ini melalui jalan Canggu - Tanah Lot, perlu melewati jalan kecil ke arah kiri. Tenang saja,jalan kecil ini sudah beraspal. Cukuplah untuk dilewati 2 mobil (tapi sungguh sangat mepet). Pemandangan menuju pantai ini menjadi nilai lebih, karena masih terhampar sawah yang luas. Kesannya...hmmm...segeeerrr!

10.18.2011

Mencari Mie Malam Hari

Weekend datang lagi. Syukurlah weekend kali ini tidak ada pekerjaan yang menumpuk, meskipun kemarin (sabtu)  harus bergadang karena tugas. Rencana untuk ke pantai dan latihan Surfing batal hari ini. Kondisi tidak memungkinkan. Kalau dipaksakan, jangan-jangan aku yang dinaiki papan surfing. Akhirnya minggu ini fokusnya bekerja membantu membersihkan ruang kos kekasihku dan melengkapi barang-barang yang diperlukan.

10.10.2011

JJM (jalan-jalan malam) Waroeng Steak

Weekend kali ini (lebih tepatnya sabtu malam 8/10) diisi dengan makan malam di tempat istimewa, WAROENG STEAK AND SHAKE. Tempat ini menjadi lokasi yang istimewa bagi kami berdua. Istimewa karena jarang-jarang kami makan berdua dengan menu melebihi satu lembar uang bergambar Sultan Mahmud Baharuddin II dan Tuanku Imam Bonjol, plus pertama "kencan monyet" di Waroeng Steak (tapi dengan kepulauan dan kabupaten yang berbeda). Meskipun berbeda lokasi, apakah cita rasanya sama seperti yang kami kenang sebelumnya??

7.05.2011

WeekEnd under Blue Sky

Minggu, 3 Juli 2011

Weekend kali ini aku merencanakan untuk mampir ke rumah "iwak" (kata bibi dalam salah satu dialek Bali) karena sudah lama tidak mengunjunginya. Berhubung juga tinggal 3 hari lagi akan diadakan perayaan Galungan. Perayaan Galungan yang sudah dekat ini akan membuat lemari es di rumah iwak penuh dengan buah. Untuk itulah aku dan adikku belum mengisi perut dengan makanan. Biarlah nanti mencari di rumah iwak saja.

Cuaca yang cerah, dengan langit yang biru, sedikit sekali awan, matahari yang bersinar terang, dan udara yang tidak dingin seperti minggu-minggu sebelumnya. Aku suka ini, beginilah Bali seharusnya. Baru saja sampai di pertigaan pasar Sempidi lama, ternyata terjadi musibah di jalan raya. Pohon yang dipotong oleh beberapa rombongan tukang ternyata terjatuh, melintang di jalan, dan mengenai satu mobil pick up hingga rusak pada bagian atapnya. Karena kejadian ini, mulai terbentuklah deretan kendaraan. Untung saja kami menggunakan motor, sehingga dapat dengan mudah melewati rintangan ini. Jalanan yang sudah semakin "mengecil" karena perbaikan jalan di kanan-kiri ditambah lagi dengan pohon yang tumbang, sungguh cobaan berat di jalan (bagi yang ngantre menunggu pohon yang roboh itu dipotong).

6.26.2011

WeekEnd at Garden

Hullo!
Weekend yang penuh dengan angin! Angin yang bertiup kencang, langit yang berflek hitam mendung, syukurnya udara dingin tidak terlalu menusuk alat-alat vitalku. Hari ini, sudah direncanakan untuk berkunjung dahulu ke tempat keluarga pasien, lalu ke Gereja, lalu menikmati halaman rumah (perbaiki halaman yang sudah hancur karena diabaikan dan disia-siakan). Rintihan dan tangis tanaman hiasku sampai terdengar dari balik jendela kamar. Rasanya tidak tega mengabaikan mereka terus.