Halaman

7.05.2011

WeekEnd under Blue Sky

Minggu, 3 Juli 2011

Weekend kali ini aku merencanakan untuk mampir ke rumah "iwak" (kata bibi dalam salah satu dialek Bali) karena sudah lama tidak mengunjunginya. Berhubung juga tinggal 3 hari lagi akan diadakan perayaan Galungan. Perayaan Galungan yang sudah dekat ini akan membuat lemari es di rumah iwak penuh dengan buah. Untuk itulah aku dan adikku belum mengisi perut dengan makanan. Biarlah nanti mencari di rumah iwak saja.

Cuaca yang cerah, dengan langit yang biru, sedikit sekali awan, matahari yang bersinar terang, dan udara yang tidak dingin seperti minggu-minggu sebelumnya. Aku suka ini, beginilah Bali seharusnya. Baru saja sampai di pertigaan pasar Sempidi lama, ternyata terjadi musibah di jalan raya. Pohon yang dipotong oleh beberapa rombongan tukang ternyata terjatuh, melintang di jalan, dan mengenai satu mobil pick up hingga rusak pada bagian atapnya. Karena kejadian ini, mulai terbentuklah deretan kendaraan. Untung saja kami menggunakan motor, sehingga dapat dengan mudah melewati rintangan ini. Jalanan yang sudah semakin "mengecil" karena perbaikan jalan di kanan-kiri ditambah lagi dengan pohon yang tumbang, sungguh cobaan berat di jalan (bagi yang ngantre menunggu pohon yang roboh itu dipotong).

Sambil tertawa mencibir, aku berpikir, bagaimana caranya menebang pohon ini sampai bisa jatuhnya justru ke bagian jalan. Kalau diingat-ingat, saat aku menebang pohon pisang di depan rumah, ada teknik supaya pohon itu jatuh ke arah yang diharapkan, misalnya saja menggunakan tali yang sudah diikat pada bagian dahan untuk mengarahkan arah jatuh pohon. Mungkin saja tidak dilakukan saat melakukan penebangan ini. Asal gerak, grasa-grusu, akhirnya jatuh menimpa mobil. Memang, perencanaan awal perlu untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Tak lama untuk melihat kejadian itu, kami kembali melanjutkan perjalanan. Sekilas melihat pemandangan di kanan-kiri, mulai banyak penjor yang disiapkan untuk merayakan Galungan. Bambu-bambu mulai banyak dijual, banten (sesembahan) mulai banyak dijual. Tetapi, aktivitas di terminal Ubung tidak terlalu sibuk seperti yang aku bayangkan. Aku pikir akan banyak orang yang eksodus ke kampung masing-masing untuk mempersiakan perayaan Galungan ini. Ternyata tidak terjadi. Mungkin saat Penampahan Galungan (satu hari sebelum hari Galungan) akan banyak warga eksodus. Galungan memang hanya terjadi di hari Rabu, namun di antaranya terdapat hari untuk mempersiapkannya. Hari selasanya dikenal dengan Penampahan Galungan, sedangkan hari Kamis dikenal dengan Manis Galungan.

Tiba di tempat Iwak, langsung sweeping makanan di lemari es. Banyak buah! Buah adalah kemewahan bagi kami yang sudah lama sekali tidak menikmatinya. Bagiku, pisang adalah buah yang paling "the best"! Sudah pasti pisang adalah buah yang kuserbu pertama kali.
Selamat Mempersiapkan Galungan ya..
Ini weekendku, bagaimana dengan weekend-mu?

"Semakin dekat kita dengan Sang Pencipta, semestinya semakin dapat kita meniru tindakanNya."
yN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HAPPY COMMENT...