Halaman

6.25.2011

PD-mu ada pada Penismu (Penisentris)


OMG! Di pagi yang dingin ini, saya sudah dikejutkan dengan seorang ayah yang mengeluhkan penis anaknya tetap kecil. Seberapa kecil sih, pikir saya. Paling karena ekspektasi sang ayah supaya si anak punya "burung" yang BESAR, supaya bisa dibanggakan. Dan, baru saja celana dilorotkan.. ZZzreet!.. rupanya memang kecil! Secara medis, ini dikatakan mikropenis. Sesuatu yang sering dikaitkan dengan faktor hormonal.
Lalu, kenapa terkejut?
Karena baru kali ini saya benar-benar melihat bagaimana mikropenis itu. Selain itu, saya bisa melihat bagaimana efeknya bagi anak itu, ayahnya, dan juga saya. Saya sampai mengurus-urus dada (dalam alam goib), syukurnya "burung" saya bisa tumbuh dan berkembang, meskipun secukupnya aja (cukup untuk membuat orang yang melihat menjadi panik).

Anak itu datang dengan tampang yang sayu. Seperti enggan untuk mengutarakan masalahnya. Ayahnyapun masih sedikit ragu-ragu saat mengutarakan masalahnya. Baru saat saya bertanya, mulai kapan hal ini diketahui? Sudah 1 tahun yang lalu. Lalu kenapa tidak segera di bawa ke rumah sakit, ya? Apakah masih berharap pada pertumbuhan yang normal dari penis? Ya, berharap akan tumbuh setelah beberapa tahun dilalui. Sayangnya, tidak terwujud.

Indonesia, dengan berbagai masyarakatnya, dan dunia dengan berbagai penduduknya, sungguh mengagungkan penis sebagai pusat percaya diri. Tidak percaya? Iklan dari "sarung" kaya rasa, sampai obat kuat pasar malam berusaha memupuk keyakinan bahwa penis adalah pusat kekuasaan dari pria (dan beberapa wanita mempercayainya). Lihat saja iklan di koran yang berusaha untuk memperkuat "burung" itu supaya bisa bergadang lama. Atau supaya "burung" itu bisa lebih besar lagi seperti "kuda". Segala upaya itu, sekali lagi, berpusat pada penis (yang saya istilahkan penisentris). Hebatnya, pemusatan itu juga menyebabkan kepercayaan diri seseorang ditaruh pula pada pusat itu.


Sewaktu SD dulu, teman-teman saya banyak yang membanding-bandingkan ukuran penis. Ukuran itupun dipadankan dengan tingkat keberanian. Yah, untunglah perbandingan saat SD dulu saya termasuk yang rata-rata, jadi tidak banyak mendapat ejekan (ehehe). Bukan di SD saja, mulai lagi menginjak SMP, SMA, kuliah. Lelucon semacam itu sudah menjadi pembicaraan yang lumrah. Meskipun hanya sebuah lelucon, coba tanya kepada diri sendiri, perkataan itu sebenarnya membuat para pria harus "kontrol" di depan cermin sambil melihat perkembangan "burung"-nya kan? Bahkan, sering juga ada yang dengan mudah "dipanasi" dengan perkataan : "begitu aja tidak berani. Pasti "burung"-mu kecil ya. Pengecut!"
Emang ada ya penelitian korelasi besar "burung" dengan tingkat keberanian??

Perkembangan di bidang industri film porno dengan aktor-aktor ber-"burung" besar, dan ekspresi wanita yang menikmati (secara berlebih dan dipaksakan) terhadap permainannya, semakin membuat peningkatan daya tarik penisentris. Jangan salah, perkembangan psikologi manusia yang dilontarkan oleh Freud pun membandingkan apa yang dimiliki pria (penis) dengan apa yang tidak dimiliki wanita, sehingga Freud mengambil suatu kesimpulan kenapa wanita merasa lebih inferior daripada pria (karena kekurangan "sesuatu" pada dirinya). Mungkin saya salah mengartikan apa yang ingin diulas oleh Freud, namun saya menilai bahwa Freud memiliki aliran penisentris. Jadi, selama berabad lamanya, penis begitu diagungkan, hingga sekarang.

Dengan segala keagungannya itu, bagaimana jadinya saat seseorang memiliki "burung" yang "imut" kecil? Atau pada kasus hari yang lalu saat sunatan masal dan terjadi kelalaian dengan ikut terpotongnya "burung" si anak? Ini seperti membawa orang itu ke tempat yang tinggi sambil ditertawakan seluruh dunia (jika ketahuan). Kalau bisa memilih, mungkin saja orang ini lebih baik tinggal di pulau yang terpencil, sambil berteman dengan bola voli (seperti Cash Away dunk). Atau, memilih untuk menceburkan diri ke laut, biar sampai tenggelam di dasar laut.

Tidak perlu memikirkan kasus ekstrim (namun benar terjadi) ini. Bayangkan saja milik pribadi masing-masing. Sudah memiliki, dengan ukuran yang bervariasi, tetapi masih juga rasanya kurang. Yah, kadang-kadang saya juga berpikir seperti itu (ehehe). Untungnya saya masih "sempat" waras, dan tidak menuju "suntik silikon penis", atau "suntik minyak orang-aring penis" (walah!), atau "operasi pemanjangan penis". OMG! Teraniayalah "burung" ini ditangan pria seperti itu. Bahkan, banyak kali pasien dengan kanker penis lebih memilih membiarkan kanker itu membuat busuk "burung" dan seluruh dirinya, daripada harus dipotong dan berpisah dengan "burung" kesayangan. Ini jauh lebih hebat lagi! Berarti judulnya: nyawaku adalah penisku.

Sekarang, hatiku mengacungkan tangan kepadaku :
Kalau kamu, apa yang akan kamu pilih saat memilih memancung "burung"-mu atau membiarkannya digerogoti penyakit?

Hmm, aku lebih memilih untuk tidak memilih (ahaha, dasar penisentris juga). Tapi, tunggu dulu! Aku bertekad untuk menjaganya supaya tetap aman dan nyaman, bersyukur atas kehadirannya, dan mempergunakan "burung"ku dengan sebaik-baiknya (apapun itu artinya di benak masing-masing). Prinsip dalam jiwaku : mudah dibawa, dengan hasil luar biasa!
Di samping itu, aku akan menghormati segala jenis "burung" (dari bentuk, ukuran, dan konsistensi) dengan tidak menertawakan dan menghinanya (kalau pun tertawa, hanya di alam goib saja). Semoga semua ini bisa terwujud. Amiiin.

Nice to Think :

1. Kamu tetaplah kamu seberapapun ukuran penismu.
2. Kamu tetaplah disayangi oleh Tuhan, apapun penis yang kamu miliki.
3. Kesuksesanmu tidak ditentukan oleh kekurangan fisik yang kamu miliki.
4. Ini barangkali hal yang (sangat) penting : wanita memang menginginkan "burung" yang berfungsi dengan baik. Ingat! Berfungsi dengan baik, bukan ukurannya atau bentuknya, tetapi fungsinya. Seandainyapun ada fungsi yang terganggu, selalu ingat untuk mencari wanita yang bisa menerimamu apa adanya. Masalah hubungan ranjang, you can ask some help from dildo, dude! Pria yang tepat akan menemukan wanitanya yang tepat pula. Trust God! (not me).

Sumber gambar :
1. http://creativenerds.co.uk/wp-content/uploads/2009/04/twitter-bird-logo.jpg
2. http://img.blesk.cz/img/1/article/265699_kondom.jpg


" Seberapapun kamu berusaha untuk berlari, bayanganmu akan selalu ada tepat di mana kamu berada"
yN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HAPPY COMMENT...