Mengingat kembali perjalanan menuju Bangli saat Galungan 2011 di bulan Juli. Hari Rabu yang cerah, dan banyak kendaraan menuju arah desa Bangli. Bukan hal yang perlu dikagetkan lagi, salah satu perayaan besar di Bali ini tentunya akan menarik umat Hindu untuk pergi ke pura dan tentunya bertemu keluarga besar. Gerakan masal ini sudah pasti akan menimbulkan kemacetan.
Di Bangli, banyak anggota keluarga yang sudah berkumpul. Senang rasanya melihat sepupuku yang dulunya bermain bersama, kini sudah banyak yang berkeluarga. Ada juga yang dulu masih kecil-kecil, kini sudah tinggi-tinggi (rasanya aku yang memendek...). Kampung Bangli ini sering kali membuat perasaanku melankolis. Mengingatkanku tentang kisah-kisah semasa kecil yang sangat menyenangkan. Kenangan itu pun sering kali saat-saat acara besar seperti Galungan dan persiapan Nyepi. Meskipun ada banyak bangunan yang mulai berubah, tapi sisi-sisinya masih memberikan nuansa masa lalu. Setiap sisi mungkin saja bisa berubah, tapi kenangan akan tetap di hati. Ini dia foto-foto perjalanan keluarga menuju Bangli.
Jalanan macet menuju Bangli
Belum makan pagi, mampir dulu ke warung
Orang tua dan anaknya
Ini dia keluarga BuLek "Dongeng"
Mr. Kebon dari posisi belakang
(ga ada photo yang lainnya lagi... sorry my brow)
(ga ada photo yang lainnya lagi... sorry my brow)
Ode & Kadek "Alkaline"
Keluarga tidak berencana
Anaknya Kebon di tangan Bibinya
My Dadoong
Keluarga Iwak Wiwik and Dadoong
Harmonisnya mencari kutu si "India"
Photo di depan rumah
Proses evolusi dari Kera ke Manusia
Yang juga ada di Galungan kali ini :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
HAPPY COMMENT...