Halaman

12.26.2011

Expedisi Natal 2011 at Air Terjun Jeruk Manis


Jarang-jarang Natal begitu banyak kunjungan di Rumah. Alasannya mudah, pusat kunjungan -yaitu nenekku- ada di rumah. Tentu saja banyak saudara yang berkunjung ke rumah, tidak sekedar untuk mengucapkan selamat natal, tetapi juga sekalian mengunjungi nenek.

Keadaan nenekku tidak terlalu baik. Paling optimisnya, keadaannya -bisa dikatakan- stabil. Natalan kali ini berarti sekaligus menjadi momen untuk berkumpul dan "berembug" (seandainya ada yang mau berembug) tentang keadaan dan bagaimana nenek akan dirawat.

Kunjungan dari keluarga om Pri, sambil membawa 3 "begundal"-nya yaitu Daniel, Nonik, dan Jonatan menambah target korban penganiayaan ejekan selama natal ini (ehe). Berhubung sudah berkumpul orang-orang muda di rumah, maka kami siap mengguncang dunia (kata Bung Karno). Guncangan akan kami lakukan di Air Jatuh (Waterfall) Jeruk Manis di daerah Pekutatan.

Siapa saja anggota tim nya?
Secara urutan berkendara mobil, di bagian sopir ada Andika, di co-driver ada Daniel. Penumpang tengah kanan ada Nonik, kiri Jonatan, dan Tuan Takur di belakang bersama Ria. Enam anggota kelompok expedisi Natal kali ini.

:Maksiat di hari Natal, ehehe


:Crew perjalanan air terjun


:at Bunut Bolong


Air jatuh/air terjun berada di daerah Pekutatan. Itu ada di perbatasan Jembrana - Tabanan, berarti sekitar 50 KM dari Negara. Ke atas melewati daerah Bunut Bolong yang tersohor itu, jalan yang dapat membuat penumpang di belakang mobil muntah (tapi perutku kuat, sekuat baja), dan pemandangan yang tidak kalah menakjubkan dibandingkan di Bedugul. Perpaduan antara pemandangan pegunungan dengan pemandangan lepas pantai. Bisa kamu bayangkan? Melihat pemandangan di sebelah kiri maka yang akan tampak adalah barisan pohon dan bukit hijau. Pemandangan di sebelah kanan - jauh di sana - tampak lautan di bumi dan di atas bumi (langit biru). T.O.P!

Membutuhkan waktu perjalanan satu jam lebih sedikit untuk mencapai lokasi yang terpencil ini. Jalan yang sangat berliku dan jalan kecil menuju air terjun yang -jika tidak sigap- akan mengecoh hingga akhirnya terlewati. Sekali jalan itu terlewati, maka perjalanan berarti menuju Singaraja. Melenceng jauh.....!

Di sebelah kiri jalan ada plang yang menunjukkan arah kanan = air terjun.
Nah, itu dia jalan menuju air terjun. Lewati beberapa saat sampai menemukan plang kecil sekali sebelah kanan dengan tulisan :
air terjun Jeruk Manis
Nah, di sini dia mobil harus diparkirkan. Mulai menggunakan energi terbarukan = jalan kaki.


:Rintangan hingga menuju kesuksesan

Rupanya air terjun ini tidak seperti air terjun wisata lainnya. Jalan menuju lokasi x saja hanya melewati jalan setapak di samping rumah orang (sebuah puri sepertinya). Melewati perkebunan kopi dan beberapa pohon duren. Perjalanan sudah cukup menyusahkan dengan medan biasa, sekarang ditambah lagi dengan hujan. Jalan tanah menjadi media "perosotan"/seluncur. Impian untuk mempertahankan pakaian tetap bersih adalah mimpi buruk yang hilang seketika. Semua pakaian dari luar sampai dalam sudah kotor dan basah.

ini dia pertualangannya!

Melewati sisi jalan yang terjal, akhirnya kami tiba juga di air terjun. Suara gemuruh air terjun sudah terdengar jauh sebelum kami melihatnya. Kini, setelah melihatnya, ternyata indah coooyyy. Dua air terjun jatuh ke bawah membentuk pusaran arus di kolam bawahnya. Di sana kami akan mencicipi kenikmatan alam ini.

Semua turun ke bawah, Ria mencicipi air terjun di sisi nya saja. Dingin, katanya.

Sebuah legenda mengatakan, jika bisa memegang batu di antara kucuran air terjun itu, maka permintaannya akan terwujud. Legenda itu ingin kupecahkan!
Arus air terjun membuat gaya renangku yang tidak karuan semakin tidak karuan. Seperti tertarik ke sisi kanan, dan air masuk ke rongga tenggorokanku sebanyak-banyaknya yang mereka mampu. Untung ada kayu penyelamat yang dipegang oleh Andika dan Daniel. Perlu usaha 2 kali, hingga akhirnya usaha ke 3 aku beranikan diri saja. Prinsipnya : tidak melakukan maka menyesal seumur hidup!





: Ini dia serunya berenang di Air Terjun


Coba tetap buka mata saat berenang, melihat arah batu dan arah arus. Hup Hup! Ternyata bisa!
Aku bisa memegang batu nya!

Semoga impianku terwujud,ehehe.

Tidak mau berlama-lama di tempat ini, sebelum gelap tiba. Dingin pula rasanya berlama-lama di air terjun ini. Pemandangan yang indah ini benar-benar karya masterpiece Yang Maha Kuasa.

Perjalanan dari bawah hingga atas jauh terasa lebih mudah. Tetapi, tenaga sudah terlanjur habis saat menuruni bukit. Beberapa anggota merasakan getaran-getaran di paha. Kelelahan. Kedinginan.
Coba tebak, siapa anggota tersebut??

Berlahan tapi pasti, kami tiba juga di atas, berlumuran lumpur. Masalah berikutnya menanti, mobil sudah pasti akan kotor. Siap untuk mengadu argumen dengan orang tuaku,ehehe.

:Lihatlah photo sebelum dan sesudahnya...Hancur! ohoho

Yang jelas, Natal kali ini tingkat ke-seru-annya meningkat. Natal berikutnya, mari kita coba tantangan extreem lainnya.

Nb : Pulang dari pertualangan, kita mencari duren untuk dibelah. Memang sedeeeeeepp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HAPPY COMMENT...