Halaman

6.06.2011

Team Work on MasterChef


Fokus on Your Team

Menyaksikan MasterChef malam ini membuat aku menarik kembali pengalaman hidup mengenai kerja sama tim. Hari ini aturan permainannya menggunakan sistem kelompok. Tim biru dengan mas Sarman sebagai pemimpin, sedangkan tim merah dipimpin oleh Hendri. Keduanya memiliki tipe kepemimpinan yang berbeda. Sistem dengan kepemimpinan yang santai dan kocak ala Sarman, sengankan Hendri lebih berusaha terorganisir dan serius.

Rupanya, anggota kelompok yang sudah dipilih melalui sistem undian, tidak selamanya senang berada pada kelompok yang terpilih. Lihat saja Kevinyang tampak tidak semangat saat terpilih untuk masuk ke kelompok Hendri.

Kita bicara idealnya. Semestinya, rasa tidak suka itu sudah harus dikontrol sebelum tugas anggota kelompok dibagi dan dikerjakan. Seandainya perasaan tidak menerima masih muncul, alhasil, rencana kerja sebagai sebuah Tim akan buyar! Ternyata benar, kan?! Gerakan Kevin selama mengerjakan tugas semakin lambat. Fokus kerja semakin hilang. Ditambah lagi dengan fokus yang teralihkan pada kelompok lawan justru menghancurkan performanya. Ibaratnya, jika satu penunjang jembatan berfungsi buruk, mungkin masih bisa dikoreksi oleh struktur yang lain. Namun, jika fungsi itu mengarah pada kerusakan, kompensasi tidak dapat mengatasi fungsi bagian tersebut. Akhirnya, jembatan itu akan roboh. Tim pun, seperti jembatan, tidak akan mencapai tujuan dengan baik.

Hasilnya memang muncul dengan kekalahan Tim Merah yang dipimpin Hendri. Meskipun penyebab kekalahan yang diutarakan oleh Juri MasterChef adalah masakan cumi saja (yang merupakan bagian kerja Fero), tetapi kegagalan hasil secara tidak langsung dikarenakan kerja tim yang terganggu. Fero memang tereliminasi malam ini karena teman-temannya memilih "menyingkirkannya" untuk mengurangi saingan. Suatu konsekuensi buruk dari sebuah kekalahan di dalam kompetensi yang ketat.

Satu hal yang mungkin menjadi inspirasiku hari ini adalah : jadilah pemenang dalam suatu kompetisi dengan melibatkan diri secara optimal pada tujuan kerja Tim. Ibarat peribahasa : 
di mana bumi dipijak
di situ langit dijinjing
Lebih baik keluar (atau dikeluarkan) dari bagian Tim, daripada menjadi penghalang keberhasilan kerja.




 your life, your way
 yN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HAPPY COMMENT...